YAMAHA tumbuh ditengah badai krisis

>> Minggu, September 21

Kalau kita bertanya pada masyarakat tentang motor (kendaraan bermotor roda dua), bisa dipastikan mereka akan menjawab Honda. Begitu melekatnya merek ini di benak khalayak, hingga motor apapun selalu disebut dengan ‘Honda’. Dalam faktanya, Honda di Indonesia memang memiliki market share yang paling besar diantara merek-merek lainnya. Bahkan disaat krisis pada tahun 1998, penjualan motor bermerek Suzuki, Yamaha mengalami penurunan yang begitu drastis, Honda justru dapat tumbuh dari 50 persen menjadi 58 persen !

Tetapi itu dulu. Kini tidak lagi ! Karena kini Yamaha secara fantastis mampu merebut market share dan menjadi top of mind baru menggeser Honda. Konon market share Yamaha sekarang sudah melampaui Honda sebagai merek yang ‘tidak pernah terkalahkan’ selama ini di Indonesia. Bagaimana hal itu dilakukan, dan apa sesungguhnya ‘ramuan’ marketing communication Yamaha? Berikut ini ulasannya. mudah-mudahan bisa menginspirasi kita.

Strategi Bertahan di Tengah Badai Krisis

Saat krisis moneter menerpa Indonesia, tahun 1997-1998. Hampir semua industri mengalami shock akut, tidak terkecuali Yahama. Pangsa pasar Yamaha kala itu turun hingga 84 persen! Setiap satu unit sepeda motor diproduksi, Yamaha selalu rugi sebesar 2 juta rupiah, akibat rendahnya harga jual (efek kenaikan drastis nilai tukar dolar). Dan total kerugian per bulannya mencapai 50 miliar rupiah! Menurut Dyonisius Beti,Vice President Yamaha Motor Kencana Indonesia, saat itu, hampir saja Yamaha mengambil keputusan “no action strategy”, yang artinya menghentikan produksi dan meninggalkan pelanggan yang sudah susah payah dibangun puluhan tahun sebelumnya.

Akhirnya, untuk bertahan hidup, Yamaha Indonesia menerapkan strategi cash flow management. Yaitu dengan cara menggenjot ekspor Yamaha ke luar negeri untuk mengimbangi program efisiensi di internal. Dan cara ini ternyata cukup ampuh. Hingga mampu menyelamatkan Yamaha dari keterpurukan.

Strategi lainnya adalah dengan tetap menjaga eksistensi Yamaha melalui cara selective strategy dalam marketing campaign yang dilakukannya dan menjaga kehidupan para dealer Yamaha dengan cara menaikkan keuntungan dua kali lipat untuk tiap unit produk Yamaha yang terjual oleh dealer. Dengan dua strategi ini, Yamaha terbebas dari krisis dan menjadi pijakan bagi proses pengembangan berikutnya.

Strategi Pasca Krisis

Begitu krisis sudah bisa dilewati oleh Yamaha, maka pada tahun 2002, Yamaha melakukan reformasi. Dari posisi no action, mulai melakukan action kembali. Didukung oleh Jepang yang siap memberikan komitmennya kembali, maka Yamaha Indonesia melakukan pengembangan dengan menjalankan 4 langkah strateginya.

Langkah pertama : Pengembangan Produk

Pada stage ini, Yamaha melakukan strategi pengembangan produk dengan mengeluarkan dua produk barunya. Yaitu produk sepeda motor 4 tak menggantikan motor 2 tak (market-based product development). Dan produk sepeda motor otomatis (market-driving product development). Maka keluarlah Yamaha Jupiter untuk produk sepeda motor 4 tak, yang dibuat dengan menonjolkan kesan hi-tech, sporty-keren, mesin yang bagus, bentuk yang dinamis, lampu kristal dengan warnanya yang bergaya daytone racing.

Di kategori otomatis, Yamaha mengeluarkan Yamaha Mio yang akhirnya kini menjadi trend setter (market driven) bagi merek lainnya. Terbukti akhirnya Honda dan Suzuki juga mengeluarkan produk di kategori yang sama. Yamaha Mio dikembangkan dengan bekal customer insight yang menurut saya sangat jeli. Yaitu bahwa, sebagian besar wanita masih takut mengendarai motor karena malu, takut kotor, takut digoda lawan jenis, dan takut kehilangan keperawanan. Kalau pun ada yang berani, hanya sebatas untuk keperluan yang dekat-dekat saja. Alhasil muncullah Mio yang mudah dikendarai, ringan, warna yang sesuai dengan soul wanita, tetapi bisa dipacu dengan kecepatan tinggi.

Langkah kedua : Komunikasi

Pengembangan produk menjadi unggul ternyata belum cukup untuk mendongkrak brand maupun penjualan Yamaha. Hal ini terbukti pada Yamaha Jupiter. Di awal kemunculannya Jupiter masih dipersepsi motor 2 tak, lampunya meniru motor Cina, dan warna orange khas daytone racing-nya dipersepsi seperti warnanya “tukang pos”. Akibatnya, penjualan Jupiter belum optimal.

Menghadapi hal itu, lalu Yamaha mengubah image melalui aktivitas komunikasi. Mereka tidak lagi menggunakan pendekatan hi-tech, tapi menggunakan pendekatan humor. Dengan menggunakan Komeng, Tessa, Dedi Mizwar, dan Didi Petet, yang kesemuanya ‘konyol abis’, awereness Yamaha pelan-pelan terdongkrak. Pesan-pesan yang merubah persepsi negatif Yamaha pun lama-lama bergeser menjadi positif. Untuk menjelaskan bahwa “Yamaha 4 tak”, digunakan ungkapan “Yamaha tidak menggunakan oli samping”. Untuk mengubah persepsi warna “Tukang pos”, digunakan ungkapan “Yamaha warnanya indah”. Sedang persepsi “body gemuk” dipakai ungkapan “sexy”.

Sedang Yamaha Mio. Setelah berhasil di pasar wanita, mereka mencoba mengembangkan ke segmen laki-laki, termasuk juga orang tua. Maka Yamaha Mio melakukan komunikasi dengan Iklan TVC yang memperlihatkan seorang ibu naik motor dengan gaya stand up, kemudian iklan dengan lakon banci, sehingga tercipta persepsi kalau Yamaha Mio bisa digunakan oleh siapa saja. Dan di lapangan, fakta itu terjadi. Banyak anak muda, laki-laki dan perempuan serta orang tua dengan PeDe mengendarai Yamaha Mio. Itu artinya, Yamaha Mio telah mampu merebut mind share kosumen.

Langkah ketiga : Customer Management

Aktivitas pengelolaan pelanggan dibangun oleh Yamaha dengan tiga pilar, yaitu customer satisfaction avtivities, customer delighted activities, dan customer fanatic activities. Kepuasan pelanggan dilakukan Yamaha melalui para dealernya dengan menyempurnakan after sales service. Secara terus menerus Yamaha melakukan pelatihan bagi staf dealer maupun bengkel, hingga mereka dapat memberikan layanan sempurna pada para pelanggan.

Sedangkan customer delighted activities diwujudkan dalam berbagai bentuk kegiatan seperti : memberikan servis gratis, pelatihan safety riding, menguruskan SIM secara koletif bagi pembeli motor Yamaha, games, dan entertainment berupa nonton bareng MotoGP.

Adapun untuk membentuk fanatisme para bikers dilakukan oleh Yamaha dengan membangun klub pemilik Yamaha, turing bersama, gathering pelanggan di dealer-dealer Yamaha, hingga lomba masak.

Langkah keempat : Brand Management

Yamaha mengusung “Selalu Terdepan” sebagai brand statement-nya. Citra ini diperkuat dengan aktivitas ATL melalui iklan TVC bertema “Yamaha Selalu Terdepan”. Di aktivitas ATL-nya, Yamaha menggelar konser Dewa, gratis bagi pemilik STNK Yamaha. Dan yang baru, melakukan turing keliling ASEAN Yamaha Jupiter MX dan jumpa Miss Universe dan Miss Indonesia di Bali.

Walhasil, apa yang dilakukan oleh Yamaha sejak tahun 2002 ini, sekarang menampakan hasil yang fantastis. Patut mendapat acungan dua jempol. Kini tantangan Yamaha adalah membuat terobosan-terobosan inovatif di aspek produk maupun di aspek layanan secara konsisten dengan back up komunikasi yang lebih cerdas. Karena bukan tidak mungkin, saat ini kompetitor lainnya sedang menyiapkan ‘serangan’ yang lebih dahsyat!

Read more.../Selengkapnya...

Marketing site Yamaha MM Soreang

>> Kamis, September 11

Read more.../Selengkapnya...

YAMAHA MM HADIR

>> Selasa, September 9




Hai semua,

Kali ini kami memperkenalkan diri kepada anda semua pecinta Motor YAMAHA. Kami adalah Dealer resmi yang berlokasi di daerah soreang Kabupaten Bandung. Kami datang untuk anda dan ada demi kepuasan anda semua. Kami hadir untuk melayani anda dan memfasilitasi kepuasan anda dalam pemenuhan kebutuhan anda akan sepeda motor yang Handal, Aerodinamis, Ekonomis dan sadar tentang gaya hidup anda masa kini.

So, Datang dan kunjungi dealer kami. kami siap melayani.

Hubungi Dealer Pusat : Phone : 85870111

Dealer Cabang : Ciwaruga No. 38 Parongpong Bandung ( Tlp : 022 - 2018952 )

Kepala Cabang : Bp. Andri R

Read more.../Selengkapnya...

Penjualan New Mio

Persaingan antara Honda dan Yamaha di Indonesia makin ketat. PT Yamaha Motor Kencana Indonesia (YMKI) selaku agen tunggal Yamaha yakin bisa memenuhi target penjualan motornya. Sampai semester satu, Yamaha berhasil menyaingi Honda dengan selisih satu persen dari total penjualan. Yamaha yakin bulan Agustus ini penjualan mereka akan naik.

Bambang Asmarabudi, GM Senior Marketing, Promosi & Motorsport YMKI, dengan optimis mengatakan, Agustus nanti penjualan Yamaha bakal naik sekitar lima persen atau 11.000 unit dari total 220.000 unit bulan ini. Total penjualan kita yang tadinya 20 persen, tahun ini mudah-mudahan bisa mencapai sekitar 40 persen.

Bahkan, Yamaha Mio, yang masih inden sudah dipesan banyak orang. Market Mio memang berkembang. Mio berhasil menduduki peringkat teratas, bahkan memimpin di pasar skuter bebek (skubek) dengan menguasai 48 persen.

Sampai semester pertama, jumlah motor yang terjual lebih dari 3 juta unit, dan Yamaha menyedot sekitar 39,9 persen. Peningkatan penjualan ini ternyata tidak didapat dari peningkatan kapasitas produksi, melainkan dengan membawa Doni Tata Pradita menuju jenjang prestasi dunia.

Read more.../Selengkapnya...

Tergusurnya DOMINASI Honda

Persaingan Pasar

Sepeda Motor Honda Tersuruk

"Sebuah kesuksesan dapat dihasilkan di atas 99 persen kegagalan," demikian kata-kata bijak Soichiro Honda, lelaki kelahiran Desa Komyo, Prefektur Shizuoka, Jepang, tahun 1906.
Kata-kata bijak itu bukan datang begitu saja. Kata-kata tersebut datang dari sebuah proses refleksi diri yang panjang dari anak seorang pandai besi. Honda bukan terlahir dari keluarga mapan atau berpendidikan tinggi, tetapi Honda datang dari keluarga yang hidup dengan ekonomi yang pas-pasan.

Kondisi itu tak membuatnya mati angin dan kehilangan harapan. Baginya mimpi kecil atau mimpi besar sama saja karena kedua-duanya tidak perlu bayar. Kenapa tidak mimpi setinggi langit sekalian, begitu mungkin cetus Honda dalam batinnya.

Lulus pendidikan dasar di desanya, Honda memilih untuk menjadi mekanik mobil. Berbekal mimpi besar tersebut Honda berangkat ke Yushima, Tokyo. Sayang, harapannya untuk menjadi mekanik tak selalu seiring dengan kenyataan yang didapat di lapangan.

Di Bengkel Art milik Kashiwabara itu, lelaki berumur 16 tahun ini sebenarnya menaruh harapan besar. Namun, pekerjaan yang didapatnya dari pemilik bengkel hanyalah mengasuh anak dan membersihkan bengkel.


Sadar bahwa harapan tak boleh mati dari hatinya dan semangat tak boleh padam dari jiwanya, Honda pun memutuskan untuk belajar mesin mobil dari buku di perpustakaan. Selain itu, saat ada kesempatan membersihkan bengkel, Honda mengamati secara saksama setiap gerak mekanik dalam memperbaiki mobil atau merancang mobil. Upaya untuk terus memperkaya kemampuan intelektual itu terus dilakukannya.

Sampai suatu saat Bengkel Art kedatangan banyak konsumen. Saat itulah sejarah awal hidup Honda di industri otomotif ditulis. Pemilik bengkel meminta Honda muda ini untuk membantu para mekanik.
Pada kesempatan pertama kerja di bengkel, Honda diminta memperbaiki Ford Model T. Pekerjaan awal yang diberikan kepadanya bukan memperbaiki mobil tersebut, melainkan hanya membersihkan salju yang menutupi bagian bawah mesinnya. Meskipun sekadar membersihkan, baginya sudah lebih dari cukup. Selain pekerjaan itu menjadi pengalaman pertama, juga peluang untuk melihat mesin Ford Model T yang sesungguhnya.

Sukses demi sukses diraihnya dari sebuah proses belajar yang terus-menerus. Honda tak pernah berhenti untuk melakukan inovasi. Satu per satu produk di sektor hulu otomotif digarapnya sampai akhirnya ia menjadi produsen piston yang paling kuat di Jepang.
Sampai akhirnya tahun 1945 pabriknya hancur karena pecah perang. Pabrik piston Tokai Seiki yang didirikannya di Iwata hancur pada masa perang.

Bangun dan hancur. Bangun lagi dan hancur lagi terus saja terjadi. Namun, Honda tidak menyerah, sampai akhirnya industrinya mampu menghasilkan sebuah sepeda motor melalui proses yang panjang.
Tepatnya pada Oktober 1951, mereka mampu menciptakan motor Dream E dengan mesin empat langkah. Sejak itu Honda menjadi salah satu raksasa dunia di industri otomotif roda dua. Honda berhasil karena ia mampu mengikuti seleksi alam dengan baik.


Memberi kesempatan

Ia berhasil karena ia mau mendengar. Sukses yang direngkuh Soichiro Honda karena ia memberikan kesempatan kepada "darah segar" seperti Fujisawa untuk terlibat dan berkolaborasi dalam manajemen untuk membangun industri ini menjadi solid dan mengerti apa yang dimaui pasar. Bukan apa yang dimaui oleh manajemen. Honda mampu menempuh semua itu karena ia sadar akan proses seleksi alam.

Persis seperti kata Darwin, "Bukan yang terkuat yang akan bertahan, tetapi yang paling adaptiflah yang bisa melakukannya."

Bertahun-tahun Honda menjadi salah satu pemain pasar kendaraan roda dua yang paling ditakuti di dunia, termasuk di Indonesia. Bertahun-tahun sepeda motor merek Honda menjadi raja di pasar kendaraan roda dua.

Dominasi pasar bukan hanya pada kelas tertentu, tetapi hampir di semua jenis sepeda motor, khususnya sepeda motor bebek. Predikat raja pasar sepeda motor ini terus disandangnya sampai saat ini. Namun, posisi teratas kadang membuat para pelaku menjadi silap dan tuli. Menjadi lupa dan tak sadar bahwa pesaing telah berada di belakang mereka.

Arogansi dan percaya diri yang berlebih telah berubah menjadi virus yang mematikan. Para pengelola sepeda motor Honda di Indonesia tidak pernah melakukan refleksi bahwa mereka telah tertinggal. Mereka tidak memahami bahwa pasar telah berubah. Mereka tidak mengerti proses promosi yang tepat untuk produknya. Mereka sendiri seperti kehilangan arah dan fokus produk ini targetnya untuk siapa?

Komeng yang ngebut dengan kencangnya hingga merobek seluruh pakaiannya dan sukses Valentino Rossi di berbagai sirkuit dunia justru sukses dikelola dengan baik oleh para manajemen Yamaha Motor Indonesia untuk meningkatkan daya saing dan memperbesar pangsa pasarnya.

Bagi mereka "menjual" irit tidak pas lagi untuk dipakai sebagai jargon efektif merangsang para calon konsumen. Pasar yang tumbuh sekarang ini bukan lagi mereka yang mapan atau para kelompok pensiunan, tetapi para anak muda yang gaul dan doyan berkendara dengan cepat. Para anak muda yang macho, stylish, dan penuh percaya diri. Yamaha mengelola semua itu dengan baik.

Yamaha makin dekat

Hasilnya, dalam dua bulan awal tahun 2007, Yamaha terus membuntuti Honda di pasar. Persaingan di antara mereka tak lagi dalam hitungan volume ratusan ribu atau puluhan ribu, melainkan cuma hitungan ribuan unit saja. Yamaha benar-benar menyabet habis peluang pasar yang ada. Mereka ingin merebut segmen pasar yang teratas.

Mereka incar konsumen perempuan dengan pasar skutik atau skuter otomatik Mio yang lebih ramping dan fleksibel ketimbang Vario yang lebih besar. Mereka percepat seluruh penyerahan pemesanan kepada konsumen. Tak ada lagi waktu tunggu terlalu lama bagi konsumen. Tak diciptakan anak emas dan anak tiri bagi para dealer Yamaha.

Mereka perbaiki seluruh jaringan pasar dan jaringan layanan purnajual sehingga yamaha tampil lebih prima dan lebih memahami pasar. Yamaha mampu menerjemahkan market friendly secara benar dan apik.

Hasilnya, dari total penjualan motor pada Januari 2007 sebesar 342.773 unit, Yamaha mampu menyabet sebanyak 130.587 unit atau meraih pangsa pasar sebesar 38,10 persen. Sementara Honda mampu menjual 153.806 unit atau menguasai 44,87 persen pangsa pasar.

Namun, selang sebulan kemudian posisi Yamaha terus melaju. Terbukti dari total penjualan motor pada Februari yang dicatat oleh Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) volumenya justru meningkat menjadi 248.723 unit.

Pangsa Yamaha naik menjadi 41,83 persen atau volumenya mencapai 145.872 unit. Pangsa Honda justru melorot menjadi 43,29 persen atau hanya mampu menjual 150.979 unit. Fakta pasar membuktikan bahwa Honda mulai tersuruk di pasar kendaraan roda dua, khususnya pasar motor bermesin empat langkah di Indonesia.

Tak ada yang bersedia menjelaskan lebih rinci kenapa Honda terancam keok. Para manajemen Astra Honda Motor (AHM) juga umumnya tak mau bereaksi. Kemungkinan mereka takut disikapi publik bahwa mereka resah. Executive Vice President Director AHM Siswanto Prawiroatmodjo pun hanya memberikan jawaban pendek.

"Kami sedang mempelajari kondisi market saat ini dengan teliti dari semua segi dan berusaha memenuhi harapan para konsumen sebaik mungkin. Kami akan selalu berusaha mempertahankan posisi sebagai market leader di pasar sepeda motor Indonesia dengan cara memenuhi harapan-harapan masyarakat," kata Siswono.

Fenomena ini pun mengingatkan kita pada ahli manajemen Rhenald Kasali. Dalam bukunya Re-Code Your Change DNA terketik sekuel kecil.

"Banyak penghambat perubahan berpura-pura paling bermoral. Mereka percaya hanya merekalah yang menjaganya. Padahal dari tangan merekalah lonceng kehancuran dibunyikan. Bukan nilai-nilai mulia yang mereka jaga, melainkan peraturan-peraturan lama yang harusnya sudah dimuseumkan."

Read more.../Selengkapnya...

(Pertempuran Sebenarnya) Yamaha Paling Hebat

Sebagaimana artikel sebelumnya (Ronde 10, Honda masih unggul…!!!), gue coba menganalisa peta pertempuran yang sebenernya… !!! Jika dilihat peta pertempuran dari tahun 2005, maka terlihatlah bahwa sebenernya Yamaha mengalami kemajuan yang sangat cepat…!!! Ibarat Valentino Rossi… yang start di urutan belakang… langsung di lap berikutnya sudah membayangi sang juara…!!! Gimana nggak…??? Di tahun 2005, Honda berhasil membukukan penjualan sebesar 2.6 juta unit motor, sedangkan Yamaha cuma 1.2 juta unit motor…!!! Ditahun 2006, Honda kesulitan dan mengalami penurunan penjualan yaitu sebesar 2.3 juta unit, sedangkan Yamaha berhasil menjual sebesar 1.4 juta unit…!!! Khan bisa bilang bahwa, pada tahun 2006 market sepi …atau mengalami penurunan total penjualan…. dari 5 juta unit di tahun 2005, menjadi cuma 4.4 juta unit di tahun 2006…!!! Jadi wajar dong… kalau penjualan turun… ??? Iya wajar saja… tapi kalau di market.. total penjualan menurun… Yamaha bisa meningkat… itu baru ruaaarr biasa…!!! :D



Gimana di tahun 2007…??? Baru berjalan 10 bulan saja… Honda baru membukukan penjualan sebesar 1.7 juta motor…!!! Tarohlah sisa 2 bulan… penjualan perbulan 225 rebu… maka total penjualan honda menjadi 2.15 jeti unit…!!! Tetep aza turun dari tahun sebelumnya…!!! Gimana dengan Yamaha…??? Sampai dengan 10 bulan… yamaha sudah menjual 1.5 jeti unit…!!! Sudah lebih 100 rebu unit… dibandingkan tahun 2006. Jika perbulan berhasil menjual 150 rebu unit.. maka diperkirakan Yamaha bisa menjual 1.8 juta unit…!!! Atau lebih tinggi 400 rebu unit dibandingkan tahun 2006…!!! So menurut gue …cukup fantastis…!!! Kagak peduli… market naik atau turun… Yamaha selalu meningkat penjualannya… tapi Honda… selalu menurun…!!! Ini fakta… Justru bersyukurlah dengan adanya fakta… karena dengan adanya fakta.. bisa diambil decision… daripada terlambat…!!!



Selisih penjualan antara Yamaha dengan Honda pun.. semakin mengecil gapnya….!!! Di tahun 2005, sekitar 118 rebu perbulan selisihnya…!!! Di tahun 2006 selisihnya makin mengecil.. sekitar 73 rebu….!!! Dan sampai oktober 2007.. selisih perbulan sekitar 18 rebu perbulannya…!!! Patut dicatat bahwa 18 rebu unit ini… juga gara-gara Honda pakai jurus terakhirnya… yang nurunin 1 jeti untuk Supra X 125…!!! Jika tidak… maka selisih nya rata-rata hanya sampai 4 rebu unit perbulan…!!! So.. dari 118 rebu di lap 1, teruz menjadi 73 rebu di lap ke 2, dan menjadi 18 rebu di lap 3… ini mah seperti Rossi yang kesetanan… mengejar Pedrosa…!!!




Memang gap yang coba dikejar Yamaha… ada limitasinya… yaitu faktor produksi… yang masih dibawah Honda… disamping itu… juga Honda sudah mengeluarkan jurus banting harga… dan ini nggak direspons oleh Yamaha….!!! Mungkin sedikit aza kesalahan Yamaha… jika saat itu juga Yamaha ikut-ikutan banting harga… nggak bakalan selisih nya menjadi 18 rebu unit perbulan… paling juga 6 - 8 rebu unit saja perbulan…!!! Walaupun bozz Yamaha bilang ingin menjadi nomor 1 tanpa mau perang… kalau liat angka-angka… bukan perang lagi… tapi sudah terjadi perang… dan nggak lama bakalan memenangkan perang…!!! So… hikmah yang perlu diambil… adalah… bagi pendukung honda… yah kudu ngeliat realita.. dan kudu memberikan input yang baik… jangan bilang… musuh masih jauh… atau tetep Honda paling hebat… lha wong penjualan menurun kok…!!! Jangan pula bilang… brand image masih kuat… lha wong penjualan juga menurun kok..!!! Jangan pula bilang … harga jual kembali lebih tinggi… lha wong harga baru juga didiscount kok…!!! So bagi yang lain… mungkin bisa dipelajari.. atau nggak copy-paste deh… apa sih yang menyebabkan Yamaha… bak kesetanan dan ngacir mengejar Honda…??? Kalau ada waktu… mari kita bedah.. the secret weapon of Yamaha.. ocree…???

Read more.../Selengkapnya...

MarketShare Yamaha


Di MotoGP, Valentino Rossi dengan Yamaha nya selalu dikritik abiz.. dari motornya yang kagak bisa ngaciiir kayak komeng… ban nya.. yang baaapuuk kagak bisa bersaing dengan Bridgestone.. sampe Rossi yang bernasib sial.. sampe pernah gasruk.. atau ngalamin 1 DNF…!!! But itu di arena MotoGP… Gimana kiprah Yamaha di pasar motor Indonesia..??? Ternyata …motor dengan moto ‘Selalu didepan’… udah lumayan… menunjukkan tarikan nya.. !!! Gimana sih potret penjualan Yamaha di Indonesia… dan kira-kira gimana sih strateginya sehingga bisa ngaaciirrrr seperti komeeenggg…!!! Mari kita kupas tuntaz in thiz blogs.. :D

Dapat gue informasikan, bahwa data penjualan yang gue pake adalah dari tahun 2005 s/d Tahun 2007 bulan Juni.. (yah ngapain terlalu lama.. capek bro..) .. Silahkan di check datanya.. (Insya Allah valid)… apakah betul atau nggak.. Dan satu lagi.. gue cuma memaparkan data… Oke lets we start from Honda.. :D

Honda

Honda pada tahun 2005, menguasai market share sebesar 52.19%… Pada tahun 2006, ketika penjualan Suzuki anjlok.. Honda nggak bisa memanfaatkan keadaan.. cuma bisa ngambil 0.65% Padahal melorotnya Suzuki cukup banyak sekitar 8.67%.. belum lagi Kawasaki dan Brand motor lainnya yang juga gasruuk… !!! Tahun 2007 (walau sampai bulan Juni).. market share honda turun lumayan besar sekitar 9.23%… walau masih memimpin market share … sebesar 43.62%

Yamaha

Yamaha memang.. seperti komeeenggg yang ngacir diputaran atas.. Pada putaran bawah (tahun 2005) … market sharenya hanya 24.13%… Komeng keliatannya …konsentrasi dulu ama Basuki yang ngendarain Suzuki… dan pada gigi 3, mulai meninggalkan Basuki.. dengan market share sebesar 32.94%… Dan komeeeeng.. mulai ngejar Primus.. dengan Honda nya.. di tahun 2007… dan lumayan si jupi nya Komeng.. bisa meraih 41.87%… berada dibawah Honda yang digasss puool ama Primus ..sebesar 43.62%…!!!

Suzuki

Pada awal-awal luamayan galak neh.. tarikannya si Basuki.. sebesar 21.52%… tapi.. keliatannya ada yang macet di transmisi kale yah.. sehingga market sharenya di putaran … 12.8% … udah nggak bisa di gaaas puoool lagi… tapi target Basuki kayaknya.. asal jangan jadi nomor bontot aza… :D

Kawasaki

Memang dikenalnya dengan motor sportz nya.. agak kewalahan dengan serbuan bebek-bebek yang dikendarain … kuenceng oleh Komeng… Prestasi awal lumayan baik.. sebelum stagnan dibawah 1%.. secara market share..!!!

Otherz Brand

Yah.. nggak usah dibahas terlalu jauh yah… walau pada tahun 2007, pangsa pasarnya hampir sama dengan Kawasaki… but other brand ini .. memang segmentnya tersendiri.. nggak bisa sama dengan Honda, Yamaha, Suzuki …!!!

Di bagian selanjutnya.. gue coba bahaz… mengenai kiat apa sih.. sehingga Komeeng bisa ngaciirrr… or strategi nya gimana… !!! Sabar ya brroo…

Read more.../Selengkapnya...

KNOWLEDGE FROM YAMAHA MM SOREANG

>> Selasa, September 2

Yamaha Motor Racing


(Redirected from Camel Yamaha Team)
Jump to: navigation, search
Yamaha Motor Racing
2008 name FIAT Yamaha Team
Base Flag of Italy Gerno di Lesmo, Italy
Principal Davide Brivio
Riders 46 Valentino Rossi
48 Jorge Lorenzo
Motorcycle Yamaha YZR-M1
Tyres Bridgestone
Michelin
Riders' Championships 2
2004 Valentino Rossi
2005 Valentino Rossi

Yamaha Motor Racing is the official factory team of Yamaha in MotoGP. The team currently compete under the name of Fiat Yamaha. It founded in 1999 following the retirement of Wayne Rainey, who had run a Factory supported team in the 500 cc class for the previous two years.[1] The team was originally based in the Netherlands but was relocated in Italy in 2002.

Max Biaggi and Carlos Checa raced for the team from 1999 to 2002. Max Biaggi achieved a total of 9 race wins in that period, first riding the Yamaha YZR500 and later the Yamaha YZR-M1 in 2002.

In 2003, Checa was joined by Marco Melandri, the team had an average season with no wins or podiums.

For 2004 Valentino Rossi joined Carlos Checa in the team. Rossi got 9 wins and won the championship.

Colin Edwards joined the team for 2005. Rossi once again won the championship and got 11 wins.

Both riders stayed with the team for 2006. Rossi got 5 wins and finished 2nd in the championship.

For the 2007 season both riders remained with the team riding the new 800cc Yamaha YZR-M1. Rossi got 4 wins and finished the season 3rd overall.

For 2008, multi Moto GP world champion Valentino Rossi is joined by double 250cc champion Jorge Lorenzo. Valentino Rossi will be fighting for the 2008 title with Bridgestone tyres while Jorge Lorenzo will be using Michelin. Yamaha have also confirmed that they will be using different pit boxes in order to secure the use of both tyre manufactures in the same garage, although the team will be operating as one. This is the first time Yamaha team will be operating from different pit boxes

Year Moto Tyres Riders 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 Pts Final Pos
2005 Yamaha YZR-M1 M
ESP POR CHN FRA ITA CAT NED USA GBR GER CZE JPN MAL QAT AUS TUR VAL
546 1st
Colin Edwards 9 6 8 3 9 7 3 2 4 8 7 6 10 4 6 7 8
Valentino Rossi 1 2 1 1 1 1 1 3 1 1 1 Ret 2 1 1 2 3
2006 Yamaha YZR-M1 M
ESP QAT TUR CHN FRA ITA CAT NED GBR GER USA CZE MAL AUS JPN POR VAL
371 2nd
Colin Edwards 11 9 9 3 6 12 5 13 6 12 9 10 10 Ret 8 4 9
Valentino Rossi 14 1 4 Ret Ret 1 1 8 2 1 Ret 2 1 3 2 2 13
2007 Yamaha YZR-M1 M
QAT ESP TUR CHN FRA ITA CAT GBR NED GER USA CZE SMR POR JPN AUS MAL VAL 365 4th
Colin Edwards 6 3 Ret 11 12 12 10 2 6 4 11 Ret 9 10 14 9 10 13
Valentino Rossi 2 1 10 2 6 1 2 4 1 Ret 4 7 Ret 1 13 3 5 Ret
2008 Yamaha YZR-M1

QAT ESP POR CHN FRA ITA CAT GBR NED GER USA CZE SMR IND JPN AUS MAL VAL 402 TBD
B Valentino Rossi 5 2 3 1 1 1 2 2 11 2 1 1 1




M Jorge Lorenzo 2 3 1 4 2 Ret Inj 6 6 Ret Ret 10 2



Read more.../Selengkapnya...

YAMAHA MM COME FOR YOU

>> Senin, September 1


Jangan Lewatkan mengunjungi dealer kami..!!!

Read more.../Selengkapnya...

Lembaga Pembiayaan

Sebagai salah satu komitmen kami untuk menjembatani kebutuhan transportasi anda, kami MM YAMAHA Soreang telah menjalin dan bekerja sama secara bilateral dengan beberapa Lembaga Pembiayaan untuk memfasilitasi Konsumen dalam melakukan pembelian dengan cara Kredit, diantaranya :

- Bank Perkreditan Rakyat Jelita (BPR JELITA)
- Summit Otto Finance (SOF)
- ADIRA Finance
- Busan Auto Finace (BAF)
- Wahana Otto Mitra (WOM)

Selain itu, kami MM YAMAHA Soreang akan dengan senang hati melayani anda dan membantu memberikan konsultasi kepada anda tentang produk, pembiayaan, serta fasilitas lain sebagai sarana pendukung dalam usaha meningkatkan kepuasan pelanggan secara menyeluruh.



  © Blogger templates Inspiration by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP